Mojokerto(beritajatim.com) - AM (16), diamankan anggota Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto bersama dua pelaku pencurian lainnya, RA (15) dan MA (16). AM sebagai otak pencurian di rumah donatur Panti Asuhan Dahlan Asuhan Syafi, tempatnya dibesarkan. Dari sembilan kali beraksi, kawanan pencuri cilik tersebut berhasil mengakibatkan kerugian mencapai Rp 82,5 juta.
VIVA- Kurang dari dua tahun menuju Pilpres 2024, berbagai cara positif dilakukan kelompok relawan untuk mempromosikan tokoh yang didukungnya. Salah satunya yang dilakukan barisan relawan pendukung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sobat Erick. Sobat Erick punya cara unik untuk mensosialisasikan figur Erick maju sebagai capres 2023.
Bagipeserta Group Minimal 6 orang Untuk wilayah Yogyakarta dan Minimal 12 Orang di luar Yogyakarta dapat request untuk Tempat dan Waktunya (konfirmasi 5 Hari sebelum Hari pelaksanaan) Dapatkan Diskon 10% Jika Satu Instansi Mengirimkan Minimal 10 orang atau lebih. Cara Pembayaran. Biaya Pelatihan Di Transfer Melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n.
Kasus kematian RM (10) anak panti asuhan Yayasan Miftahul Ulum, Batam Center, Jumat (18/2/2022) lalu kini masih diselidiki petugas Polsek Batam Kota. Dugaan sementara, kasus kematian RM diduga akibat gantung diri, dan peristiwa itu terjadi tepat di lantai 3 panti asuhan yang saat ini tengah menjalani proses pembangunan gedung.
Jugabeberapa kawan di Bali memberikan donasi dan selanjutkan kita alokasikan menjadi sembako," kata anggota relawan Let's Help Bali Kukuh Wicaksono saat dihubungi di Denpasar, Bali, Senin. Ia mengatakan selama pandemi ini, lebih sering menyasar panti asuhan, kos-kosan dan yayasan. Tim relawan ini tersebar di seluruh Bali, agar bantuan dapat
DaftarIsi Tutup. 1 baca juga: Pentingnya Memiliki Izin Usaha Mikro Kecil bagi UMKM - IUMK. 2 Apa Itu PIRT. 3 Perbedaan PIRT Dengan BPOM. 3.1 Sertifikasi Penyuluhan (SP) 3.2 Sertifikasi Makanan Dalam (MD) 3.3 Sertifikasi Makanan Luar (ML) 4 Jenis Olahan Pangan Yang Tidak Termasuk dalam Kategori PIRT. 5 Masa Berlaku P-IRT.
hUr1. Menjadi relawan di panti asuhan bisa menjadi pengalaman yang sangat mengesankan. Tidak selalu membutuhkan keahlian khusus, relawan bisa membantu sekadar dengan bermain bersama, membacakan buku cerita atau mengajak mengobrol. Tertarik? Berikut ini yang harus diingat jika kamu ingin menjadi relawan di panti asuhan. – Lakukan riset. Cari panti asuhan dengan reputasi yang baik, yang terdaftar secara legal dan mengadakan program adopsi. “People always ask me, What is a good orphanage I can visit today?’ My answer is always – any orphanage that lets you visit today, unplanned, is likely not a good orphanage.” – Daniela Papi – Jaga sedikit jarak dengan anak-anak di panti untuk menghindari rasa kemelekatan yang dapat menimbulkan rasa kehilangan dan kesedihan mereka ketika kamu selesai menjadi relawan. – Berpartisipasilah dalam projek jangka panjang. Pilih penempatan dimana kamu disupervisi dan bekerja dalam kurikulum jangka panjang. – Berbincanglah dengan relawan-relawan yang bekerja sebelummu. – Bila kamu ingin menyumbang, tanyakan kepada pihak panti asuhan apa yang dibutuhkan. “While bubbles and balloons are great, there may be a greater need for milk, rice, fruit and vegetables. Phone the organisation before you arrive.” – Majella Skansebakken – Hindari menjadi relawan di panti asuhan yang secara aktif mencari relawan turis. – Hindari menjadi relawan di organisasi yang tidak meminta CV, referensi atau surat pernyataan tidak terlibat pelanggaran hukum. – Hindari mengunggah foto anak-anak panti asuhan di media sosial. Panti asuhan adalah rumah mereka dan privasi mereka perlu dihargai. – Hindari menyumbang dana dalam jumlah besar tanpa tahu ke mana secara spesifik donasimu dialirkan. References
Scoular, salah seorang relawan yang pernah terlibat dengan Yayasan kami Orang dengan wawasan terbuka dan peduli dapat menjadi relawan. Tidak perlu keahlian khusus, anda bisa bekerja dengan kemampuan masing-masing. Ini bukan soal seberapa cepat atau apa yang dapat dilakukan, tetapi ini tentang bagaimana anda menjadi bagian dalam prosesnya. Apakah anda mau mengajar pelajaran, mengajar kesenian, kerajinan, musik, memasak, atau hanya ingin membantu secara general atau Cuma ingin berinteraksi dengan anak-anak-Panti Asuhan Tebet adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan kterampilan hidup anda. Sebagai bagian dari sebuah tim, anda dapat membuat perbedaan positif di masyarakat, perubahan yang lebih baik, kepuasan hati dan untuk memori hidup kita. Testimoni “Saya mendorong siapapun yang punya waktu luang dalam sepekan berpikir serius untuk melakukan kegiatan relawan, baik mengajar atau hanya mengunjungi Panti Asuhan Tebet. Bermanfaat sekali bisa bertemu anak-anak remaja dengan sikap positif dalam hidup dan belajar. Sambutan hangat yang didapat membuat segalanya berharga-bahkan setelah terperangkap macet untuk pergi kesana”. Ibu Gilly Weaver
LAPORAN KE PANTI ASUHAN MENJADI SUKARELAWAN TUGAS CHARACTER BUILDING OLEH MELA MELATI 145213017 PRODI ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2014-2015 PENDAHULUAN Sangat ironisnya memang anak muda zaman sekarang dan pada masa globalisasi yang berkembang sangat pesat ini, sangat banyak yang memperhatikan keseimbangan penampilan dan sesuatu hal yang baru untuk mendukung gaya penampilan pada zaman sekarang. Tetapi mereka tidak bisa memperhatikan anak-anak yang berada di panti asuhan yang kurang segala hal. Dan untuk menjadi seorang relawan sangat dibutuhkan karena dapat memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seorang relawan tidak hanya berguna oleh masyarakat umum, tetapi juga berguna bagi diri sendiri untuk mengasah agar menjadi pribadi yang proaktif dan berhubungan dengan orang lain dengan baik. Memperhatikan anak-anak yatim yang ada di perusahaan itu seharusnya adalah tugas kita juga. Untuk memberi perhatian dan pengertian pada mereka. Seorang relawan memberikan pengabdiannya tidak didasarkan atas pemberian pamrih atau sesuatu hal, mereka melakukannya dengan rasa ikhlas. Pengabdian kepada masyarakat itu merupakan salah satu dari dharma atau tugas pokok dari suatu perguruan tinggi, pengabdian pada masyarakat juga merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. Memberikan sumbangan tidak hanya beruppa dengan uang, yang dimaksut dalam hal ini yaitu sumbangan yang berlatar belakangkan oleh ilmu pendidikan yang harus dikembangkan dalam pendekatan kepada masyarakat. Pengabdian disini ditujuan untuk menjadi sukarelawan disebuah panti. Di panti itu harus bisa mengerti bagaimana cara agar lebih bisa mendekat pada anak-anak yatim tersebut. Menjadi sukarelawan tidak hanya harus dengan membantu bersih-bersih panti melainkan dengan belajar seni, atau hal lain yang dapat menambah pengetahuan anak-anak panti. KEGIATAN SELAMA DI PANTI ASUHAN Tanggal, 28 Febuari 2015 Pada saat itu saya dikasih tugas oleh dosen pembimbing untukmenjadi sukarelawan disebuah panti asuhan, disaat itu saya merasa kebingungan disebabkan saya harus mencari panti asuhannya sendiri yang akan ditempati sebagai tempat saya untuk mencadi sukarelawan. Saya juga belum mengetahui daerah bandung barat ini, karena saya baru saja berapa bulan berada disini. Setelah itu saya pun berusaha mencari panti itu dengan cara awal dahulu mencari informasi daerah mana saja yang terdapat panti di internet. Akhirnya saya mendapatkan beberapa panti dan alamatnya, ternyata saya juga tidak tahu daerahnya. Saya pun mencari solusi dengan bertanya kepada kakak tingkat dan teteh yang jaga dimana letak daerah itu dan mereka menjelaskannya. Yaudah saya mencoba untuk mengerti dan pergi ke panti asuhan itu. Panti asuhan itu bernama panti asuhan ALFIN yang bertemapat didaerah sarijadi. Ternyata daerah itu dekat dengan kampus POLBAN tidak jauh dari situ dan saya kesana berjalan kaki walaupun saya belum tahu dengan daerah itu dan saya tidak berfikir apa-apa lagi selain harus bisa menemukan sebuah panti asuhan. Di tengah perjalanan saya bingung dan memutuskan untuk bertanya kepada seorang pedagang batagor dan dia menunjukan jalannya dengan berkata “tidak jauh dari sini lagi kok neng, Cuma tinggal lurus kedepan nanti ada plang besar ada bacaannya” dan saya mengucapkan terima kasih. Melanjutkan perjalan dan akhirnya menemukan panti asuha alfin, ternyata pantinya berbentuk sebuah rumah bertingkat saja. Dan anak-anak panti berdatangan dan menyalami saya satu persatu dan mereka menyambut saya dengan sopan. Setelah saya sampai, saya menemui salah seorang pengasuh yang ada saat itu. Dan saya berbicara maksut dan tujuan saya datang kepanti etrsebut. Bapak itu itu menerima kedatangan saya dan bisa menerima saya sebagai seorang relawan, namun bapak itu memberi sebuah syarat bahwa kamai tidak boleh hanya sebagai seorang relawan yang hanya bisa membereskan panti, mengepel atau menyapu tetapi saya harus siap untuk bisa berinovasi dan mengembangkan kesenian saya dan kerajinan tangan lainnya. Dan akhirnya setelah saya berfikir panjang dengan memutuskan saya siap untuk menerima tawaran tersebut. Setealh itu saya berkeliling panti dan melihat kegiatan anak-anak panti itu, Dan mereka ramah dan sopan kepada saya. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang k erbkekos masing-masing denagn berjalan kaki, setelah berjalan menanjak dan kelehan saya akhirnya di polban mendapat sebuah angkot dan menaiki angkot tersebut karena sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi. Saya merasa senang. Setelah menemukan panti tersebut. Minggu, 08 Maret 2015 Hari ini merupakan hari kedua saya mengunjungi panti tersebut, pada hari itu saya dan teman-teman berkumpul bersama anak-anak panti. Disini kami berkenalan dengan mereka dana kami juga memperkenalkan diri juga. Tetapi kami dahulu yang memperkenalkan diri baru disusul oleh mereka satu persatu. Mereka semua ramah dan baik-baik. Saat itu kami saling bertukar fikiran dan saling curhat satu sama lain. Awal nya berawal bagaimana mereka bisa berada disitu, ternyata ada sebagian diantara mereka tidak mempunyai orang tua melainkan orang tua mereka itu menitipkan dan ada yang menjadi TKW. Mereka disitu juga banyak yang kakak beradik kandung disitu. Setelah bercerita cukup lama, ada anak laki-laki paling kecil di panti asuhan itu, dan ternyata dia baru saja belum lama tinggal disitu hanya baru dua bulan lebih gitulah. Dan kami sekelompok bertanya kenapa anak laki-laki itu bisa disini? Dan salah seorang menceritakannnya, anak laki-laki itu ditemukan oleh warga yang sedang ronda malam sekitar jam satu malam di sebuah tempat perbelanjaan yaitu indomaret di sarijadi. Anak ini ditemukan dalam keadaan tertidur lelap dan dalam keadaan yang tidak sehat dia sedang mengalami sakit cacar, setelah itu warga membawa anak tersebut kepanti, setelah sampai di panti orang panti tidak mau menerimanya. Dan kami bertanya, kenapa tidak mau menerima nya?, kata anak tersebut menjawab karena kepala panti tidak mau di bilang sebagai mencuri anak itu dan orang itu harus meminta surat izin terlebih dahulu dari kepolisian, jadi anak tersebut dibawa kekantor polisi, setelah mendapatkan surat izin itu anak laki-laki tersebut di letaklah di panti. Setelah anak tersebut terbangun dari tidurnya, dia selalu memanggil mama.. mama.. dan mama. Sampai disitulah cerita tentang anak tersebut, setelah mendengar ceritanya, saya sangat merasa sedih dan kasihan melihatnya, sungguh tega seorang ibu sanggup membuang anaknya dalam keadaan dan kondisi seperti itu, memang seorang ibu yang tak bertanggung jawab dan tidak mempunyai hati anak itu sekarang hanya bisa tegar untuk menerima cobaan ini. Setelah kami bercerita ada seorang anak perempuan yang menangis, kami tanya kenapa tidak dijawab dan pada saaat itu saya merasa jengkel sekali, tetapi untungnya saja saya bisa menahannya, untung saja ada seorang anak menjawabnya, karena kakaknya diganggu sama teman-teman yang lain makanya dia menangis. jadi kami terus menbujuk anak tersebut tetapi tetap juga tidak mau berhenti menangis, salah satu dari kami ada yang membawa permen, jadi kami beri sama mereka satu-satu, tetapi mereka tidak mau satu tapi harus lima buah permen barulah dia berhenti menangis. Setelah itu kami pergi bermain-main diluar, ada yang bermain bola dan yang lain. Tapi ada seorang anak meminta permen, ternyata permennya sudah habis dan kami tidak tega melihatnya kami membeli permen tersebut didekat sebuah warung yang ditunjuk sama salah seorang anak. Setelah itu kami berpamitan untuk pulang kepada penjaga panti dan para anak-anak. Anak-anak panti bilang besok main kesini lagi ya kan, dan kami berkata, iya. Kami senang sekali karena mereka menyukai kami semua. Minggu 22 maret 2015 Pada hari minggu ini merupakan hari ketiga kelompok kami ke panti asuhan Alfin ini. Di hari itu kami memutuskan secara bersama untuk membuat bunga dari kulit kuaci. Kami sudah mempersiapkan perlatannya dan ternyata, kami membutuhkan sebuah kardus untuk dijadikan sebuah tempat bunganya, kami semua jadi panik dan bingung mau mencarinya kemana, jadi disini saya dan vera ditemani sama adik-adik panti pergi membeli kardus kewarung. Setelah pulang dari warung kami langsung mengguntingkan kardus tersebut dan kami langsung pulang mempraktekkan kepada mereka bagaimana cara membuat bunga dari kulit kuaci tersebut, mereka semua meniru dan ada juga yang minta ajar bagaimana cara membuatnya, kami dengan senang hati mengajar dan membantu mereka, disini kami mengajakan kepada mereka bagaimana bisa memanfaatkan kulit bekas dari makanan, mereka senang sekali kami mengajarkan cara membuat bunga. Dan pada saat membuat bunga mereka terlihat bingung bagaimana membuat nya, kami membantu mereka membuatnya dan dii selingi dengan gurauan anak-anak panti. Mereka da yang sibuk bermain dan ada juga yang fokus pada pembuatan bunga yang mereka buat sendiri. Setelah membuat bunga kami berpamitan, bunga tersebut kami tinggakan disitu untuk mereka. Mereka senang sekali. Senin 23 maret 2015 Pada hari ketiga ini kami pulang dari kampus langsung pergi kepanti untuk memenuhi tugas yang dikasi oleh pak sri, yaitu untuk menjadi seorang sukarelawan, setelah kami sampai disana ternyata anak-anaknya pada sekolah semua, di panti ini semua anak pada sekolah kecuali dibawah umur, mereka sekolah rata-rata duduk dibangku SD dan SMP. Ada seorang pengasuh mengatakan pada kami bahwa anak-anak yang duduk dibangku SMP masuk sekolahnya pada jam siang. Ternyata disini saya dan teman-teman baru mengetahuinya Jadi kami hanya bisa mengajar anak-anak SD saja. Jadi kami menunggu mereka sambil membuka kulit kuaci, satu demi persatu dari mereka pulang, tepat pada hari itu mereka mengambil rapor, jadi mereka pulang mereka sibuk semua memberikan rapornya untuk dilihat oleh pengasuh panti, disini kami hanya diam dan duduk setelah itu baru mereka datang menemui kami dan ngumpul-ngumpul bersama membantu kami membuka kulit kuaci, mereka bertanya untuk apa kulit kuaci ini teh, dan kami menjawabnya untuk dibuatkan bunga melanjutkan yang bunga yang kemarin kita buat bersama-sama. Setelah selesai membuat bunga kamipun ingin berpamitan untuk pulang lagi,soalnya dipanti juga mau melaksanakan acara. Jadi kami berpamitan kepada pengurus panti dan anak-anak yang ada dipanti. Tak terasa kami sudah lama juga berada dipanti dan kami pun pulang. Kesimpulan Untuk menjadi seorang relawan maka kita harus mempunyai rasa tangggung jawab yang besar terhadap diri sendiri dahulu baru terhadap orang relawan juga harus mempunyai sifat proaktif dalam menghadapi segala hal. Dalam mengerjakan sesuatu hal agar cepat selesai maka mereka harus mempunyai kesatuan untuk bersinergi. Dalam tugas menjadi seorang relawan harus mempunyai pengetahuan juga dalam bagaimana cara untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Relawann juga harus bisa bersabar dalam hal apapun.
Menjadi apa pun kita, itu merupakan pilihan bebas. Begitu pula dengan pilihan untuk menjadi relawan yang bebas dan tidak terikat. Seseorang berhak untuk menjadi relawan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Kerja sebagai relawan juga tidak terbatas pada usia, ras, suku, agama, budaya, dan status sosial. Segala perbedaan itu melebur ketika para relawan memiliki komitmen untuk saling berbagi dan bekerjasama satu sama lain. Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 6-7 Maret 2010 ICBC mengadakan proses rekruitmen relawan. “Create Precious Time With Us” merupakan tema yang diusung dalam Training For Volunteers ICBC Angkatan I. Proses rekruitmen yang digelar selama dua hari di Hotel UNY, berisikan pengenalan dan pemahaman organisasi secara personal kepada masing-masing peserta dan pembekalan materi mengenai kerja relawan. Antusiasme dan ketertarikan terlihat dari banyaknya peserta yang ikut ambil bagian dalam proses rekruitmen tersebut. Dari hasil pertemuan, dicapai kesepakatan mengenai nilai-nilai yang dirasa perlu dimiliki bagi setiap orang yang akan tergabung menjadi relawan ICBC. Semangat yang menjiwai diantaranya adalah sebagai berikut to learn, to work, to play, to love. Proses rekrutmen pun berlanjut pada pertemuan besar di kantor ICBC Baciro. Agenda utama yang diangkat dalam pertemuan adalah penyampaian nilai-nilai yang wajib dimiliki relawan ICBC dan memfokuskan kontrak pribadi yang telah disepakati. Nilai-nilai yang wajib diterapkan relawan adalah spesifik, dapat diukur, tidak muluk, realistis, smart, disesuaikan dengan waktu dan tanggung jawab pribadi. Kontrak pribadi diharapkan dapat tercapai dan nilai-nilai yang diusung relawan dalam mengemban tugas yang telah diberikan baik secara tim maupun sebagai individu dapat berjalan efektif. Tetapi, seleksi alam tetaplah berlaku. Sampai saat ini, ada beberapa relawan yang masih merasa terpanggil untuk tetap tinggal dan berkarya bersama teman-teman yang lain. Ada pula yang sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak. Lantas, yang menjadi pertanyaan menarik disini adalah, apa yang menjadi motivasi teman-teman relawan yang masih bertahan sampai saat ini? Ada berbagai macam alasan yang mendasari motivasi masing-masing individu untuk berperan menjadi relawan. Ketertarikan menjadi relawan muncul biasanya ketika ada ajakan dari teman, atau mungkin memang timbul niat dari diri sendiri seperti ingin memperluas relasi, mengembangkan bakat yang belum tersalurkan, dan ingin merasakan pengalaman bekerja sebagai relawan. Sistem Kerja Relawan Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah relawan juga memiliki sistem kerja seperti pekerja formal lainnya? Perlu dipahami bahwa kerja relawan memang tidak bisa sepenuhnya digolongkan sebagai pekerjaan yang memiliki struktur baku. Ada kerja relawan yang memang dilakukan secara individu tetapi tidak tergabung dalam sebuah organisasi. Tetapi disini, hendaknya kita menempatkan kerja relawan dalam tataran organisasi. Secara garis besar, relawan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu relawan jangka panjang dan jangka pendek. Yang membedakan disini adalah periode waktu yang dicurahkan dan deskripsi kerja masing-masing relawan. Relawan jangka pendek, adalah relawan yang bergabung dengan suatu organisasi hanya dalam kurun waktu tertentu. Umumnya mereka adalah relawan yang bersifat sementara, artinya sebelum bergabung dengan suatu organisasi, mereka akan memastikan terlebih dahulu deskripsi tugas yang akan dilakukan dan berapa lama komitmen yang harus mereka berikan ke organisasi tersebut. Relawan tipe ini tidak bergabung dalam suatu organisasi untuk jangka waktu yang lama. Biasanya mereka tertarik pada jenis kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi, dan mereka bergabung dengan suatu organisasi karena ajakan teman. Lain lagi dengan relawan jangka panjang. Relawan jangka panjang adalah relawan yang memiliki kepedulian dan komitmen tinggi terhadap suatu visi kelompok tertentu dan bersedia mendedikasikan diri untuk memperjuangkan visi yang diyakininya itu dalam jangka waktu tak tertentu. Relawan jangka panjang direkrut melalui salah satu cara berikut rekrutmen sendiri memiliki kepedulian dan komitmen terhadap isu tertentu dan berusaha menemukan dan bergabung dengan organisasi yang dapat mewujudkan komitmen dirinya, karena ajakan staf atau relawan yang sudah bergabung terlebih dahulu. Karena lamanya bergabung dan semakin meningkatnya kapasitas relawan dalam suatu isu atau program, relawan jangka panjang dapat dilibatkan dalam penentuan deskripsi tugas relawan, bahkan relawan tersebut dapat berinisiatif untuk menambah atau memodifikasi tugas-tugasnya. Bahkan apabila diperlukan, mereka juga bersedia meluangkan lebih banyak waktu dan tenaganya agar misi yang diembannya tercapai. Pengakuan dari organisasi akan semakin memperkuat komitmen dan keterlibatannya dalam pencapaian misi lembaga. Dalam memulai karier menjadi seorang relawan, relawan jangka panjang maupun jangka pendek biasanya perlu mengenal terlebih dahulu profil dari organisasi yang akan dia masuki. Hal ini akan berpengaruh pada sistem kerja dan eksistensi dari relawan itu sendiri. Relawan perlu mengenal sistem kerja dan aturan yang berlaku bagi organisasi itu. Misalnya saja sistem kerja yang diberlakukan di ICBC adalah berdasar kontrak pribadi. Pencapaian target yang sudah dicanangkan sedari awal mau tidak mau menuntut relawan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi ICBC. Pencapaian target ini bisa ditunjang dengan iklim organisasi yang mendukung. Iklim organisasi yang kondusif seperti perasaan diterima dan dihargai ini akan berkorelasi langsung dengan motivasi kerja dari para relawan sehingga mereka bisa bekerja secara total. Untuk menunjang sistem kerja relawan ke depannya, para relawan berhak untuk mengikuti pelatihan agar meningkatkan kualitas dan kinerja relawan. Selain itu, sebagai bentuk keteraturan dan pengembangan data, relawan juga disediakan lembar khusus untuk presensi. Hal ini bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana perkembangan relawan di organisasi tersebut, dapat mengukur kontribusi yang diberikan relawan bagi organisasi, dan dapat mengetahui mana relawan yang aktif dan relawan yang hanya mengikuti program atau kegiatan khusus saja. Selain itu, data juga bisa mengetahui minat dan tingkat kemampuan relawan dalam bidang tertentu. Sistem kerja seorang relawan memang tidak bisa disamakan dengan sistem kerja para pekerja formal. Namun inti utama dari kerja relawan sendiri adalah keikhalasan hati untuk berbagi, juga rasa kebersamaan dan sikap kerjasama dalam menghasilkan kerja tim yang kuat dan kompak, prinsip itulah yang terus ditanam dan diterapkan dalam setiap kegiatan yang melibatkan relawan. Salam relawan! Fransiska Ria Aninda Sumber
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi ini seorang relawan sangat dibutuhkan karena dapat memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seorang relawan tidak hanya berguna oleh masyarakat umum, tetapi juga berguna bagi diri sendiri untuk mengasah agar menjadi kepribadian yang lebih baik. Dan kita harus mempelajari tentang karakter itu secara lebih detail. Pada mata kuliah Character Building kita diajarkan bagaimana cara kita membentuk karakter diri sendiri itu menjadi lebih baik lagi. Kita sebagai mahasiswa harus menerapkan karakter yang baik karena sangat berguna bagi kehidupan diri sendiri dan orang lain. Seseorang yang menjadi relawan adalah seorang yang sangat berhati mulia dan bekerja tanpa mengenal pamrih. Disamping itu juga banyak masyarakat yang membutuhkan tenaga para relawan. Oleh karena itu seorang relawan tidak bisa bekerja denga sendirinya dia membutuhkan orang lain. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun merumuskan permasalahan yang timbul sebagai berikut 1. Bagaimana caranya menjadi seorang yang memiliki karakter yang lebih baik? 2. Bagaimana caranya menerapkan sikap sosial yang lebih tinggi? 3. Bagaimana caranya menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orang lain? Tujuan masalah Berdasarkan permasalahan yang timbul seperti yang diatas, penyusun bertujuan supaya pembaca dapat 1. Mengetahui cara bagaimana untuk menjadi seseorang yang mempunyai karakter yang lebih baik 2. Mengetahui cara bagaimana menerapkan sikap sosial yang tinggi terhadap orang lain 3. Mengetahui cara bagaimana menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. BAB II PEMBAHASAN Kegiatan selama dipanti Pertama cerita pada saat itu kami dikasi tugas oleh guru pembimbing untuk menjadi seorang sukarelawan disebuah panti, kami disuruh untuk berkelompok dan kelompok saya, Mela, Alvi, dan Vera. Disini kami merasa kebinggungan untuk mencari panti soalnya kami belum mengetahui tentang bandung sesungguhnya, tapi berkat tugas yang dikasi kami harus bisa mencari panti tersebut, teman-teman saya pada searching diinternet untuk mencari situasi dan letak panti tersebut dan kami menemuinya. Setelah pulang dari kampus kami bertanya kepada teteh penjaga leb dan teteh menberi tahu kami tentang panti tersebut, yaitu panti ALFIN yang terletak di sukajadi. Setelah itu kami langsung mendatangi panti ALFIN yang terletak disukajadi tersebut. Kami berjalan kaki untuk pergi kesana kami belum pernah sama sekali pergi kedaerah tersebut berkat untuk memenuhi tugas kami rela-rela untuk pergi kesana dan kami bertanya sama orang-orang dimana letak panti tersebut. Setelah kami menemuai dan sampai dipanti tersebut para anak-anak panti menyalami kami semua. Dan kami merasa senang sekali kedatangan kami disambut dengan baik. Saat disana kami bertemu dengan salah seorang pengasuh yang ada dipanti. Dan kami berbicara dengan bapak tersebut apa maksud kami untuk datang kepanti, setelah kami berbincang-bincang dengan pengurus panti dia menyuruh kami untuk mengajar kepada anak panti tentang kesenian dan pengetikan. Kami menerima tawaran bapak tersebut dan kami siap untuk menjalaninya. Setelah itu kami menemui beberapa anak panti, kami bercerita bersama mereka. Dan orang yang paling kami kenal adalah melani, dia anak nya cerewet, tapi saya suka, dia orang nya asyik deh. Dan mereka sepertinya senang melihat kami. Setelah asyik-asyik bercerita kamipun berpamitan untuk pulang lagi soalnya hari sudah sore. Kami pulang dengan berjalan kaki juga setelah sampai dipolban kami baru menemui sebuah angkot. Perjalanan yang mengasyikkan walaupun terasa leleh tapi tatap merasa senang karena sudah menemui sebuah panti. Pertemuan keduanya kami mengunjungi sebuah panti tersebut sekitar pukul , pada hari ini saya dan teman-teman baru berkumpul sama semua anak-anak yang ada di panti, disini kami berkenalan sama mereka semua yang ada di panti, waktu itu kami memperkenalkan diri kami terlebih dahulu, memperkenalkan diri pertama kali adalah saya sendiri, setelah itu vera,mela dan alvi. Setelah itu giliran anak-anak yang di panti memperkenalkan diri mereka, yaitu ada melani, boy dan teman-teman yang lain. semua anaknya baik-baik dan sopan. Pada hari ini kami bercerita kepada anak-anak itu tentang bagaimana mereka disitu, dan setelah kami bercerita-cerita ternyata ada seorang anak yang baru dua bulan berada di panti, dia adalah seorang anak laki-laki yang baru berumur dua tahun, jadi anak-anak panti menceritakan tentang anak laki-laki itu jadi saya dan teman-teman mendengarkannya, jadi begini ceritanya, seorang anak laki-laki itu ditemukan oleh warga sekitar jam satu malam di sebuah tempat perbelanjaan yaitu indomaret di sukajadi. Anak ini ditemukan dalam keadaan tertidur lelap di depan indomaret tersebut dan dalam keadaan fisik yang cacat, setelah itu para wargapun membawa anak tersebut kepanti, setelah sampai di panti orang panti tidak mau menerimanya. Dan kami bertanya ?? kenapa tidak mau menerima nya?, kata anak tersebut menjawab karena kepala panti harus minta surat izin kepolisian dulu, sebab kalau tidak begitu, takut dibilang penculikan, jadi anak tersebut dibawa kekantor polisi, setelah mendapatkan surat izin anak laki-laki tersebut di letaklah di panti. Setelah itu anak-anak terbangun dari tidurnya, dia selalu memanggil mama.. mama.. dan mama. Sampai disitulah cerita tentang anak tersebut, setelah mendengar ceritanya, saya sangar merasa sedih dan kasihan melihatnya, sungguh tega seorang ibu sanggup membuang anaknya dalam keadaan dan kondisi seperti itu, memang seorang ibu yang tak bertanggung jawab. Setelah kami bercerita ada seorang anak perempuan yang menangis, kami tanya kenapa tidak dijawabnya, ada seorang anak menjawabnya seperti ini, karena kakaknya diganggu sama teman-teman yang lain makanya dia menangis. jadi kami terus menbujuk anak tersebut tetapi tetap juga tidak mau berhenti menangis, salah satu dari kami ada yang membawa permen, jadi kami beri sama mereka satu-satu, setelah dikasi permen anak yang menangis tersebut baru berhenti. Ternyata dipanti tersebut ada juga yang adik beradik. Setelah itu kami pergi bermain-main diluar, ada yang bermain bola dan yang lain. Tapi ada seorang anak meminta permen, ternyata permennya sudah habis dan kami tidak merasa tega melihatnya kami membeli permen tersebut didekat sebuah warung yang ditunjuk sama seorang anak. Setelah kami pulang dari warung saya melihat ada seorang anak yang duduk sendiri di teras tepatnya dilantai dua, dan saya bertanya dengan seorang anak yang bernama melani, dia kenapa sendirian? Melani menjawab, dia orangnya memang suka sendiri, saya mau mendekatinya tapi saya masih segan mau menuju lantai dua, karena saya baru dua kali kesana. Jadi saya Cuma bermain sama anak-anak yang lain. Setelah itu kami berpamitan untuk pulang kepada penjaga panti dan para anak-anak. Anak-anak panti bilang besok main kesini lagi ya teteh, dan kami berkata, iya. Kami senang sekali karena mereka menyukai kami semua. Pada tanggal 22 maret 2015, saya dan teman-teman berkunjung lagi kepanti untuk melanjutkan tugas kami, disini kami sebelum pergi kesana kami menunggu sebuah angkot untuk ditumpangi, tapi karena angkkotnya tidak datang-datang jadi kami jalan kaki kesana, walaupun berjalan kaki kesana kami tetap semangat untu pergi kesana. Pada hari itu kami sampai disana jam anak-anak sedang asyik bermain, jadi kegiatan kami hari itu adalah hanya untuk bermain bersama anak-anak dan kami nonton bareng-bareng. Setelah lama-lama ngumpul bersama anak-anak tak terasa hari sudah mulai sore. Sudah sekitar jam kami berpamitan pulang dengan anak-anak dan bapak pengasuh dipanti. Dan para anak-anak panti menyalami kami semua dengan baik. Pada tanggal 23 maret 2015 ini kami pulang dari kampus langsung pergi kepanti untuk memenuhi tugas yang dikasi oleh pak sri, yaitu untuk menjadi seorang sukarelawan, sekitar jam 0900 setelah kami sampai disana ternyata anak-anaknya pada sekolah semua, di panti ini semua anak pada sekolah kecuali dibawah umur, mereka sekolah rata-rata duduk dibangku SD dan SMP. Ada seorang pengasuh mengatakan pada kami bahwa anak-anak yang duduk dibangku SMP masuk sekolahnya pada jam siang. Ternyata disini saya dan teman-teman baru mengetahuinya Jadi kami hanya bisa mengajar anak-anak SD saja. Jadi kami menunggu mereka sambil membuka kulit kuaci, satu demi persatu dari mereka pulang, tepat pada hari itu mereka mengambil rapor, jadi mereka pulang mereka sibuk semua memberikan rapornya untuk dilihat oleh pengasuh panti, disini kami hanya diam dan duduk setelah itu baru mereka datang menemui kami dan ngumpul-ngumpul bersama membantu kami membuka kulit kuaci, mereka bertanya untuk apa kulit kuaci ini teh, dan kami menjawabnya untuk dibuatkan bunga. Setelah kami selesai membuka kulit kuaci tersebut. Kami membutuhkan sebuah kardus untuk dijadikan sebuah tempat bunganya, jadi disini saya dan vera ditemani sama adik-adik panti pergi membeli kardus kewarung. Setelah pulang dari warung kami langsung mengguntingkan kardus tersebut dan kami langsung pulang mempraktekkan kepada mereka bagaimana cara membuat bunga dari kuaci tersebut, mereka semua meniru dan ada juga yang minta ajar bagaimana cara membuatnya, kami dengan senang hati mengajar dan membantu mereka, disini kami mengajakan kepada mereka bagaimana bisa memanfaatkan kulit dari makanan bekas, mereka senang sekali kami mengajar membuat bunga tersebut, mereka senang dan kami juga merasakan senang. Setelah selesai membuat bunga kamipun ingin berpamitan untuk pulang lagi,soalnya dipanti juga mau melaksanakan acara. Jadi kami berpamitan kepada pengurus panti dan anak-anak yang ada dipanti. Tak terasa kami sudah lama juga berada dipanti dan kami pun pulang sekitar jam 1400. Untuk minggu berikutnya saya dan temen-teman mau pergi kepanti, sebelum kesana kami menelpon bapak pemegang panti tersebut dan kami bilang kami akan datang kepanti, bapak nya bilang dipanti nya lagi ada acara, jadi mendengar itu kami tidak jadi pergi dan kami tidak pergi sampai seterusnya, karena waktu mengikuti UTS untuk sebentar lagi, jadi kami mempersiapkan diri untuk melaksanakan UTS dan tidak datang berkunjung lagi kepanti. Sudah lebih dari 15 jam kami kepanti, tapi kami tidak pernah merasa bosan, malahan kami merasa senang karena kami bisa berkumpul, mengajar anak-anak membuat kesenian, bermain dan bercerita bersama anak-anak dipanti, apalagi mereka orangnya asyik-asyik. Jadi senang banget lah. Untuk kegiatan kepanti nya lagi kami akan melanjutkan setelah selesai ujian. BAB III PENUTUP Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan bawha Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama saya menjalankan tugas saya sebagai seorang relawan, mulai dari rasa kepedulian terhadap orang lain, meningkatkan rasa sabar, dan menumbuhkan rasa syukur. Sebagai makhluk sosial kita harus menyadari bahwa membantu orang lain itu adalah hal yang paling mulia. Disamping itu kita diluar sana masih banyak orang yang masih membutuhkan perhatian kita, selain itu dalam menjalankan kegiatan ini kita bisa membentukkan karakter agar menjadi lebih baik. Dengan begitu bisa berguna bagi diri sendiri dan orang lain. .
cara menjadi relawan di panti asuhan